TOKO KE-157 – Brand lokal busana muslim Elzatta mengembangkan sayap dengan membuka toko ke-157 di Surabaya di kawasan Gayungan, Minggu (12/5/2019). Foto: Surya.co.id/Ahmad Zaimul Haq SURABAYA, SURYA – Brand busana muslim lokal Indonesia, Elzatta di tahun 2019 ini mentargetkan bisa menambah jaringan hingga 20 toko lagi. Langkah ini merupakan usaha Elzatta untuk meningkatkan jaringan toko yang yang saat ini sudah mencapai 157 secara nasional. “Di Indonesia, toko di Gayungan, Surabaya ini merupakan toko ke 157. Targetnya tahun ada 20 toko baru, awal tahun lalu sudah tambah 1 di Jawa Barat, bulan Ramadan ini 1 di Surabaya, tanggal 18 besok, insyaallah di Rangkasbitung, dan selesai Lebaran untuk yang selanjutnya,” jelas Elidawati, CEO Elcorps, saat peresmian Elzatta Gayungan, Surabaya, Minggu (12/5/2019). Sementara di Jawa Timur (Jatim) hampir di semua daerah Kabupaten dan Kota sudah ada jaringan toko Elzatta. Khusus di wilayah Surabaya, saat ini masih ada tiga toko. Yaitu di Pasar Grosir Surabaya (PGS), Royal Plaza dan toko Elzatta di Gayungan, merupakan toko dengan konsep baru.Pengembangan toko Elzatta dilakukan dengan dua sistem. Oleh Elzatta sendiri dan dengan kemitraan jaringan. Toko di Gayungan, merupakan kemitraan jaringan dengan pemilik properti toko, Elis. Menurut Elidawati, secara total Elcorps memiliki tiga brand. Selain Elzatta juga ada Zatta, Dauky dan Nure. Total mencapai lebih dari 200 toko. Dari jumlah itu, sekitar 55 persen adalah melalui kemitraan jaringan. “Lewat kemitraan jaringan ini kami ingin bekerjasama untuk meningkatkan perekonomian mitra. Membantu dengan menyediakan produk, konsep toko, dan penjualan, serta lainnya. Dalam perkembangannya mitra jaringan kami mayoritas bertumbuh, bahkan tidak hanya satu toko, tapi juga berkembang, satu mitra bisa mencapai lebih dari satu toko, bahkan ada yang 9 toko,” jelas Elidawati. Saat ini pengembangan selain toko, adalah keberadaan cafe dengan nama Elemen Cafe. Sudah ada dua cafe di toko Elzatta yaitu di Jakarta dan Purwakarta. Cafe hanya supporting tapi memiliki nilai lebih dengan menjadi tempat nongkrong sambil belanja, kerja atau kegiatan seperti arisan, launching produk dan lainnya. “Semoga elzatta di Gayungan ini bisa ada cafenya,” ungkap Elidawati. Elzatta mencatat saat ini ada lebih member yang melalui media sosial Facebook mencapai 1 juta dan Instagram hampir 500.000. Sementara yang belum tercatat di medsos, secara jaringan di toko, bisa mencapai lebih dari ribuan. Di bulan Ramadan, Elzatta mencatatkan peningkatan transaksi hingga tiga kali lipat dibanding bulan-bulan non Ramadan. Bahkan lewat kegiatan di awal Mei 2019 lalu, Moeslim Fashion Festival (Moest) 2019 di Jakarta, Elzatta berhasil mencatatkan transaksi hingga Rp 40,3 miliar. “Saat ini kami masih konsentrasi di pasar lokal, yang jumlahnya sangat luas sekali. Ekspor masih belum,” jawab Elidawati saat ditanya tentang rencana ekspor. Dalam pembukaan toko di Gayungan, Surabaya itu, hadir Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Wiwik Widayati, dan COO Elcorps, Toha.Perusahaan yang berbasis di Bandung ini, beralasan pembukaan toko Elzatta yang ada di kawasan Gayungan merupakan jawaban atas permintaan konsumen yang ingin ada toko langsung tanpa masuk di mal. “Surabaya sendiri sangat luas ya. Di Jabodetabek ada 15 toko, dan di Surabaya ini harapannya tidak hanya 3 tapi juga lebih, melihat luasnya Surabaya. Targetnya ada yang di kawasan Surabaya Barat, Surabaya Timur dan lainnya,” tambah Toha. Source: Surya.co.id-Elzatta Target Tambah 20 Toko hingga Akhir Tahun 2019, Toko Ke-157 di Surabaya, di Sini Lokasinya
Pembukaan Toko Elzatta di Gayungan Surabaya Diisi Shopping Rally Berhadiah Umrah
Elis (kiri) owner dari toko Elzatta Gayungan saat memberikan sambutan dalam pembukaan toko Elzatta yang ke 157 di Indonesia. Foto: Surya.co.id/Sri Handi Lestarie SURYA.co.id | SURABAYA – Brand busana muslim Elzatta membuka toko ke 157 yang berada di kawasan Gayungan, Kota Surabaya. Dalam kegiatan itu, khusus di hari pembukaan Minggu (12/5/2019) digelar shopping rally. Shopping rally ini adalah bagi pembeli dengan nilai belanja paling besar selama pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB, akan mendapatkan hadiah langsung umroh.”Dan selama pembukaan hingga beberapa waktu kedepan, ada diskon 20 persen untuk semua produk yang dijual,” kata Elis, pemilik jaringan kemitraan (jarmit) Elzatta di toko ke 157 ini. Pembukaan toko ini dihadiri CEO Elzatta, Elidawati, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kota Surabaya, Wiwik Widayati dan salah satu pemenang wajah Elzatta, Laila Assegaf dari Surabaya.Juga inuencer Elzatta yang ada di Surabaya. Source: Surya.co.id-Pembukaan Toko Elzatta di Gayungan Surabaya Diisi Shopping Rally Berhadiah Umroh
Brand Lokal Busana Muslim Elzatta Buka Toko Ke-157 di Gayungan Surabaya
Suasana Opening Store Elzatta di Gayungan Surabaya. Foto: Elcorps. SURYA.co.id | SURABAYA – Brand lokal busana muslim Elzatta mengembangkan sayap dengan membuka toko ke 157 di Indonesia dengan lokasi di Surabaya. Pembukaan toko yang operasional dengan kemitraan jaringan itu digelar Minggu (12/5/2019) di kawasan Gayungan. Menurut Elis, pemilik properti toko, kemitranaan jaringan ini membuat pihaknya menjual produk Elzatta secara oine.”Saat ini kunjungan ke toko dalam membeli produk masih diperlukan. Sehingga keberadaan toko seperti ini sangat diperlukan,” jelas Elis, di sela menunggu seremonial pembukaan yang akan dihadiri CEO Elzatta, Elidawati. Toko atau gallery terbaru ini memiliki luas 150 meter persegi. Memiliki variasi koleksi Elzatta yang lengkap. Di antaranya tiga koleksi Elzatta terbaru, seperti Sarimbit, Elzatta x ChaCha dan Digital Print Scarf.Pembukaan galleri dihadiri Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Wiwik Widayati, dan perwakilan di wilayah Gayungan. Source: Surya.co.id-Brand Lokal Busana Muslim Elzatta Buka Toko ke 157 di Gayungan Surabaya
Fesyen Bulan Ramadhan, Cacha Frederica dan Elzatta Luncurkan Busana Muslim Berbahan Premium
Elzatta X Chacha Frederica hadirkan busana dan scarft berbahan premium. Foto: Elzatta TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Menyambut bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul fitri, Elzatta meluncurkan koleksi terbarunya yaitu Harmoni dan Kemuliaan. Peluncuran koleksi terbarunya ini ditampilkan dalam fashion show Muslim Festival (Mufest) 2019 yang diadakan di Jakarta. Koleksi terbaru dari Elzatta diantaranya adalah koleksi sarimbit yang digunakan untuk keluarga saat hari raya, koleksi Elzatta X Chacha Frederica, dan koleksi Print Digital Scarf. Head of desaigner Elzatta, Lola Dwi Maretta, mengatakan koleksi Elzatta dan Chacha Frederica ini mengusung desain aktif dan simple, cocok digunakan untuk wanita aktif masa kini. “Sesuai karakter Chacha yang dinamis, koleksi ini menggunakan bahan satin premium dan menjadikan pleats sebagai aksen yang menawan,” ujar Lola saat dihubungi Tribun Jabar, Rabu (8/4/2019). Lola menjelaskan aksen pleats Elzatta X Chacha dibuat dengan teknologi modern sehingga tidak mudah berubah bentuk, tidak lekas pudar warnanya, serta memiliki model yang eksklusif. Elzatta X Chacha Frederica hadirkan busana dan scarft berbahan premium. Foto: Elzatta. Sebanyak 9 produk yang terdiri dari tunik, gamis, outer (abaya), celana, dan rok bisa Anda dapatkan di koleksi ini. Koleksi ini cocok digunakan untuk berbagai occasion, sesuai dengan kebutuhan dan bisa dipadupadan sesuai selera. “Ada empat pilihan warna yaitu maroon, khaky, silver sebagai warna aman,netral dan ungu sebagai pilihan warna cantik,” ucapnya. Selain busana, Anda juga bisa memiliki pilihan scarf Elzatta X Chacha Frederica. Elzatta X Chacha Frederica hadirkan busana dan scarft berbahan premium (Istimewa). Foto: Elzatta. Bahannya pun lebih lembut jika dibandingkan dengan voal pada umumnya. Scarf ini cocok digunakan bagi Anda yang aktif seharian apalagi di bulan Ramadan seperti ini. “Menggunakan teknologi polychromatic, kami memberikan 2 years guaranted, warna tidak akan pudar, tentunya dengan motif cantik khas elzatta,” ucapnya. Anda bisa melihat langsung harga lebih detailnya di website elzatta untuk pembeliannya. Source: Tribunjabar-Fesyen Bulan Ramadhan, Chacha Frederica dan Elzatta Luncurkan Busana Muslim Berbahan Premium
Spesial Ramadan, Elzatta Rilis Perdana Koleksinya di Ajang Muffest 2019
Foto: Dok/Foto Istimewa Sharianews.com, Menjelang perayaan idul fitri, brand lokal yang merupakan pioneer fesyen muslim Indonesia, Elzatta meluncurkan koleksi terbarunya pada ajang Muslim Fashion Festival Indonesia (Muffest), Jum’at (3/5). Koleksinya kali ini, Elzatta mengusung motif-motif bergaris feminim dengan bahan dan fitting yang nyaman, serta detail sederhana. Sehingga selain untuk acara formal, cocok juga untuk kegiatan sehari-hari muslimah. Dilengkapi pula dengan pakaian untuk ayah dan anak. Head of Marketing and Promotion Elzatta, Tika Mulya mengatakan agar keikutsertaan Elzatta di Muffest 2019 bisa menguatkan dukungan bagi perkembangan fesyen muslim tanah air. ”Sekaligus ajang yang mengenalkan koleksi ramadan dan lebaran Elzatta. Semoga rangkaian koleksi terbaru ini bisa menjadi pilihan keluarga Indonesia,” tutur Tika. Sebagaimana tema yang diangkat, yakni “Harmoni dan Kemuliaan”, Elzatta mengajak para pengunjung untuk menikmati harmonisasi dari desain, bahan, warna serta motifnya. Koleksi pertama adalah Sarimbit, yang dipersembahkan Elzatta untuk memenuhi kebutuhan fashion couple maupun keluarga untuk Hari Raya. Dengan bahan yang nyaman dipakai, koleksi ini menghadirkan harmoni penampilan dalam desain maupun warna yang senada. Kemudian, Elzatta X Chacha, merupakan koleksi hasil kolaborasi Elzatta dengan artis tanah air Chacha Frederica. Di koleksi berbahan satin premium ini, Elzatta menjadikan pleats sebagai aksen menawan. Uniknya, aksen pleats ini dibuat menggunakan teknologi modern sehingga tidak mudah berubah bentuk, tidak lekas pudar warnanya, serta memiliki model yang eksklusif. Selanjutnya adalah koleksi Print Digital Scarf, yaitu koleksi scarf berbahan voal premium flex yang nyaman dan tidak kaku, tetapi mampu membuat posisi tegak di dahi. Koleksi ini menggunakan teknik digital printing polychromatic, yang membuat hasil print bergaransi dua tahun, untuk kualitas lebih tajam dan tidak mudah pudar warnanya. Source: Sharianews-Spesial Ramadan, Elzatta Rilis Perdana Koleksinya di Ajang Muffest 2019
Bisnis Modest Wear dari Sisi Komersial dan Isu Sosial
RiaMiranda specialtalk. Foto: Dok: Istimewa Dalam dekade terakhir ini, busana santun (modest fashion atau modest wear) yang dulu dikenal sebagai busana muslim, berkembang pesat dari sisi kreativitas dan bisnis. Banyaknya label busana santun dari berbagai kelas bahkan cukup untuk membentuk beberapa acara komersial khusus tahun-tahun ini. APPMI sempat menyelenggarakan Indonesia Islamic Fashion Festival (IIFC) selama beberapa tahun. Saat kelompok yang memotorinya membentuk organisasi baru, Indonesian Fashion Chamber (IFC), lahirlah Muslim Fashion Festival (Muffest) pada tahun 2016. Pada usianya yang ke-4 ini, sambil tetap merangkul berbagai segmen dalam pasar mode santun, Muffest terlihat lebih menyasar demografi wanita muslimah aktif dan sosiografi wanita yang peduli pada isu sosial seputar bisnis mode. Sejak label pakaian jadi seperti H&M, Zara, dan Topshop, mengguncang bisnis mode dengan pakaian murah bervolume besar tiap 4-6 minggu (fast-fashion), kritik membanjiri industri mode atas penggerusan sumber daya lingkungan dan penekanan tarif pekerja. Ide slow-fashion atau sustainable-fashion lantas mulai dilambungkan. Sebuah model bisnis yang selain lebih sadar lingkungan dan manusiawi, juga memungkinkan desainer lokal bersaing dengan label global. Dalam menyasar isu ini, Muffest ke-4 bergandengan dengan Asia Pacific Rayon (APR), perusahaan viscose rayon terintegrasi pertama di Asia yang beroperasi di Riau. Perusahaan ini merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle, yang didirikan Sukanto Tanoto pada tahun 1973. Memulai produksinya pada awal 2019 dengan kapasitas 240.000 ton per tahun, APR menawarkan serat viscose rayon yang digadang ramah lingkungan dalam tiap rantai produksi, dan dilengkapi beberapa sertifikat pendukung. Apa sebenarnya serat viscose rayon? Definisi dasar rayon adalah serat yang bisa didapatkan dari selulosa atau serbuk semua jenis kayu, termasuk bambu. Viscose lebih khususnya adalah rayon yang berasal dari pohon akasia, dan lebih populer di Amerika Serikat. Karena lentur dan halus namun tidak rapuh, serat rayon banyak diolah menjadi beberapa merek dagang seperti Modal, yang sering didapati pada baju yoga premium, dan Tencel, yang dipakai Sejauh Mata Memandang untuk koleksi Hari Bumi tahun ini. Dalam Muffest 2019 ini, APR menjembatani penyalur tekstil viscose rayon dengan 8 desainer terpilih IFC, dan finalis kompetisi Modest Young Designer Competition. Kedelapan desainer IFC tidak mengecewakan dalam mengolah viscose rayon menjadi koleksi yang menarik, dinamis, dan urban.Ali Charisma menunjukkan kelasnya dengan layering yang tertata dan teknik kerut yang halus. Tetap santun tanpa keluar jauh dari jejak desainnya yang selalu menyanjung visual feminin ideal. Sofie menabrakkan berbagai motif plaid dalam struktur tumpuk menyatu, bukti kepiawaian teknik jahit tersendiri. Koleksi Raegita Zoro Foto: Istimewa Batik Chic by Novita Yunus Foto: Istimewa Batik Chic by Novita Yunus sukses mengawinkan motif hitam-putih dengan bordir, setia pada DNA ready-to-wear yang mudah diterima pasar. Raegita Zoro dan Hannie Hananto bermain dengan bentuk geometris dalam warna-warna nyaring, 2 koleksi yang terasa edgydan segar. Weda Githa dan Aldre Indrayana merambah ke menswear, sebuah eksperimen yang jarang dilakukan dalam lingkup mode santun, dan berhasil menawarkan 2 koleksi yang berselera. Menswear rancangan Aldre Indrayana Foto: Istimewa Menswear rancangan Weda Githa Foto: Istimewa Apakah secara komersial akan diterima pasar? Semua tergantung pada kekuatan daya beli dan kesadaran konsumen akan dampak lingkungan dari pakaian yang dibelinya. Seperti yang diutarakan dalam perayaan 10 tahunnya baru-baru ini, merek busana santun Ria Miranda pernah mencoba koleksi eco-conscious namun kurang disambut hangat, tersandung harga tekstilnya yang lebih tinggi. Fakta ini menarik mengingat sebagai salah satu pemrakarsa komunitas hijabers, Ria Miranda adalah salah satu penguasa pasar. Dengan kekuatan solid Ria Miranda Loyal Community (RMLC) yang bukan saja setia membeli 8 koleksi yang dikeluarkan label-label Ria Miranda dalam setahun, namun juga ludes menyerbu koleksi kapsul dengan Cotton Ink dalam hitungan jam minggu lalu. Pernyataan ketua nasional IFC Ali Charisma saat membuka Muffest 2019, bahwa pekerjaan rumah terbesar sustainability fashion adalah inovasi dari sisi industri tekstil dan desainer, diimbangi edukasi di sisi konsumen dirasa tepat. Pada tahun 2015 Jakarta Fashion Week telah memulai dialog ini dalam dunia mode konvensional Indonesia, dengan mendatangkan Lucy Siegle, jurnalis di balik buku dan dokumenter The True Cost. Ditambah dengan menggulirkan isu sosial ini lebih jauh ke segmen mode santun tahun ini, Muffest terlihat membedakan diri dari forum mode santun lainnya. Tipe konsumen lain yang khusus dibidik Muffest ke-4 adalah wanita urban yang dinamis. Terlihat dalam pemberian panggung pada Noore, label busana olahraga santun buatan Indonesia. Salah satu keluhan terbesar muslimah berhijab adalah sulitnya menemukan pakaian olahraga yang tidak keluar dari batasan busana muslim. Noore menawarkan pilihan, termasuk hijab dari material yang menyerap keringat, anti-kuman, dan berperisai antiultraviolet 30 persen. Nampak serius dalam menggarap ceruk pasar berpotensi ini, Noore sudah menyambangi beberapa federasi olahraga Indonesia untuk uji coba keamanan dan kenyamanan produknya, serta mencanangkan kolaborasi dengan desainer Jenahara Nasution yang dikenal giat berolahraga. Selain Noore yang menggelar desainnya sampai ke runway, kompetitornya pun bisa ditemui di lantai pameran yang sama. Hal ini menandakan berkembangnya tipe pemakai busana santun di Indonesia. Peluang pun bukan hanya terbatas pada muslimah Indonesia, namun pada semua wanita aktif berolahraga yang kadang membutuhkan busana yang lebih tertutup demi kesantunan atau perlindungan kulit terhadap paparan matahari. Pasar busana santun Indonesia masih dalam fase pertumbuhan, penuh potensi bisnis sekaligus peluang edukasi. Bila Indonesia serius dalam mewujudkan mimpi untuk menjadi kiblat mode santun dunia, maka yang perlu didorong bukan hanya kreativitas desain, namun juga inovasi teknologi dalam produksi dan tanggung jawab sosial. Perjalanan masih jauh, namun Muffest mengambil langkah yang berarti tahun ini. Source: Kumparan-Bisnis Modest Wear dari Sisi Komersial dan Isu Sosial
Sandi Hadiri Tasyakur Pemenangan di Aceh, Istrinya ke Elzatta Fashion Show
Sandiaga Uno dan Erwin Aksa/JIBI Foto: Bisnis/Jaffry Prabu Prakoso Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, masih padat pascapemungutan suara Pilpres 2019. Berdasarkan pernyataan pers Media Center Prabowo-Sandi, Jumat (03/05/2019), Cawapres Sandi bersama istri, Nur Asia Uno, memiliki beberapa agenda kegiatan di sejumlah tempat. Pada pagi hari ini, Sandi dijadwalkan berada di Aceh, bersarapan pagi di Energi Cafe & Tradisional Food, Lamsayeun Belakang SPBU Jalan Sukarno Hatta Aceh Besar . Setelah itu, menunaikan Salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Kampung Baru, Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Siang harinya, Sandi bakal menghadiri acara Tasyakur Pemenangan & Konsolidasi Relawan PrabowoSandi Provinsi Aceh di BPN Prabowo-Sandi Provinsi Aceh. Sore harinya, Sandi menghadiri acara “Ngopi Deuk Pakat dan Talkshow OK OCE” di Jalan Prof. Ali Hasymi Lamteeh Banda Aceh. Di Jakarta, Nur Asia Uno mengikuti kegiatan Pemberian Sumbangan Korban Bencana Bengkulu kepada Dompet Dhuafa di Philanthrophy Building Lantai 3, Jalan Warung Jati barat No. 14 Jatipadang Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kemudian, menghadiri Elzatta Fashion Show dengan tema “Harmoni Dalam Kemuliaan” di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jalan Gatot Subroto Jakarta. Source: Kabar24.bisnis-Sandi Hadiri Tasyakur Pemenangan di Aceh, Istrinya ke Elzatta Fashion Show
Elzatta Hadirkan Ragam Inovasi di Ajang Muffest 2019
Model dan Muse Elzatta di panggung Muffest 2019. Foto: Elcorps REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Elzatta Hijab merupakan brand lokal Muslim yang menjadi pioneer di dunia fashion Muslim Tanah Air, dengan kekuatan hijab, gamis dan keragaman printing-nya. Mengusung koleksi bergaris feminin dengan pemakaian bahan dan tting yang nyaman serta detail yang tidak berlebihan, Elzatta sangat sesuai menemani Muslimah berkegiatan sehari-hari. Dilengkapi dengan koleksi fashion ayah dan anak, Elzatta menjadi pilihan keluarga Muslim Indonesia. Head of Marketing and Promotion Elzatta Tika Mulya berharap keikutsertaan Elzatta di Muest 2019 bisa menguatkan dukungan bagi Tanah Air sekaligus meluncurkan koleksi terbarunya melalui rangkaian fashion show bertema “Harmoni dalam Kemuliaan”. Diselenggarakan pada Jumat, 3 Mei 2019, fashion show “Harmoni dalam Kemuliaan”, mengajak pengunjung menikmati keindahan inovasi terbaru Elzatta, dalam harmoni desain, bahan, warna serta motif, yang membalut ragam koleksi Ramadhan dan Lebaran Elzatta. Tiga koleksi dikenalkan brand milik ELCORPS ini dalam kesempatan tersebut. Koleksi pertama adalah Koleksi Sarimbit, dipersembahkan Elzatta untuk memenuhi kebutuhan fashion couple maupun keluarga di Hari Raya. Menggunakan bahan nyaman, koleksi ini menghadirkan harmoni penampilan dalam desain maupun warna yang senada. Kemudian, Koleksi Elzatta X Chacha, merupakan koleksi hasil kolaborasi Elzatta dengan artis Chacha Frederica. Di koleksi busana berbahan satin premium ini, Elzatta menjadikan pleats sebagai aksen menawan. Aksen pleats Elzatta X Chacha, dibuat dengan teknologi modern sehingga tidak mudah berubah bentuk, tidak lekas pudar warnanya, serta memiliki model yang eksklusif. Selanjutnya, Koleksi Print Digital Scarf, yaitu koleksi scarf berbahan voal premium ex yang nyaman dan tidak kaku namun mampu membuat posisi tegak di dahi. Koleksi ini menggunakan teknik digital printing polychromatic, yang membuat hasil print bergaransi dua tahun, untuk kualitas lebih tajam dan tidak mudah pudar warnanya. Ketiga koleksi terbaru ini bisa didapatkan di booth Elzatta, dan bisa diperoleh di offline maupun di online store Elzatta www.elzatta.com, mulai bulan Ramadhan. Khusus koleksi print digital scarf, Elzatta menghadirkan limited edition dan limited design yang customize dengan selera pengunjung di gelaran Muest. Juga personalized scarf, di mana pengunjung dapat menuliskan nama atau inisial yang diinginkan sebagai gift lebaran bagi orang-orang tercinta. Selain launching koleksi terbaru, hal menarik dari fashion show “Harmoni dalam Kemuliaan” adalah keterlibatan banyak artis dan fashion inuencer sebagai muse, seperti: Pratissa Prisela Azura, Alintya Zhafara, Bella Attamimi, Intan Sugih, Ayu Indriati, Munira Agile, Nina Septiani, Intan Erlita, Chacha Frederica, Milka, Nanda, Nadiah, Kirana Larasati, Mikhaila Patriz, Vivi Thalib, Ilma Rienita, Herzah, Ayu Pratiwi dan Sheza Idris. Di Muest 2019, Elzatta juga melakukan banyak aktivitas menarik di booth. Mulai dari Meet&Greet bersama inuencer Munira Agile di hari pertama, juga Pemenang Wajah Elzatta Pratissa Prisela Azura (2017) Alintya Zhafara (2018) di hari keduanya, hingga aneka games berhadiah yang memanjakan pengunjung. Tidak ketinggalan tentunya aktivitas promo selama kegiatan berlangsung berupa: voucher belanja sebesar 50K untuk 20 orang pertama, free pouch untuk pembelanjaan sebesar 499.000 rupiah, free sling bag untuk pembelian koleksi sebesar 999.000 rupiah serta reward umrah dan trip ke Malang. Source : Republika-Elzatta Hadirkan Ragam Inovasi di Ajang Muffest 2019
Muffest Jadi Langkah Menuju Pusat Fesyen Muslim Global
Koleksi ‘Lady Rider’ oleh desainer Lisa Fitria dalam pembukaan Muslim Fashion Festival (Muffest) 2019 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5). Foto: Dok Muffest REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pergelaran peragaan busana Muslim Indonesia, Muslim Fashion Festival (Muest) Indonesia kembali digelar. National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma menuturkan pergelaran ini sebagai langkah untuk mengantarkan Indonesia menjadi pusat fesyen Muslim global.diselenggarakan mulai 1 sampai 4 Mei ini ditargetkan mencapai 55 ribu pengunjung dengan transaksi senilai Rp 45 miliar. “Pencapaian pada Muest 2017 mencapai 47.100 pengunjung dengan nilai transaksi Rp 28,3 miliar. Sementara pada Muest 2018 lalu, jumlah pengunjung mencapai 51 ribu pengunjung dengan nilai transaksi sekitar Rp 38,9 miliar,” jelas Ali. Pada Muest 2019, penyelenggara menghadirkan pameran dagang atau exhibition ritel business to customer dan juga mengarah ke business to business. Selain itu, pada Muest kali ini, juga dihadirkan rangkaian pergelaran mode yang menampilkan keragaman gaya busana Muslim di Indonesia sesuai Indonesia Trend Forecasting atau Muslim fashion trend pada 2019-2020. Kegiatan lainnya pun juga dihadirkan dalam Muest 2019 ini seperti presentasi, talkshow, dan juga seminar. Tak lupa, berbagai program kompetisi juga digelar pada Muest 2019.Kompetisi itu antara lain Elzatta x Modest Young Designer Competition yang didukung oleh Asia Pasic Rayon. Kompetisi itu untuk menjaring talenta desainer muda di bidang fashion Muslim. Source: Repulika-Muffest Jadi Langkah Menuju Pusat Fesyen Muslim Global
Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) 2019 Prediksi Trend Fashion Muslim 2020
Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) 2019 Foto: Tribunnews.com Dengan tujuan untuk turut memajukan industri fashion muslim Indonesia dan mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia, Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersama Dyandra Promosindo selaku Professional Exhibition Organizer (PEO) kembali menggelar perhelatan Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) 2019 pada tanggal 1-4 Mei 2019 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC). MUFFEST 2019 akan menghadirkan Exhibition (pameran dagang) ritel atau B2C (Business to Customer) dan mengarah pada B2B (Business to Business), Fashion Presentation, Talkshow, Seminar, Fashion Design Competition serta Fashion Show yang menampilkan ragam gaya busana muslim karya desainer Indonesia, mulai dari konvensional, kontemporer, hingga syar’i yang mengacu pada Indonesia Trend Forecasting 2019/2020 bertema Singularity. “MUFFEST 2019 akan hadir dengan meningkatkan kualitas produk fashion muslim Indonesia agar memiliki daya saing tinggi, termasuk mengarahkan pada konsep sustainable fashion. Dengan target Indonesia sebagai barometer fashion muslim dunia, MUFFEST 2019 berupaya menggaungkan tawaran Trend Fashion Muslim 2020 yang diarahkan sebagai identitas busana muslim Indonesia,” tutur Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber. Rangkaian acara pre-event MUFFEST yang inspiratif dan interaktif kembali digelar tahun ini, meliputi Elzatta x Modest Young Designer Competition (MYDC) supported by Asia Pacic Rayon yaitu kompetisi untuk para desainer muda dalam menunjukkan kreativitas di bidang fashion muslim. Pendaftaran MYDC 2019 yang mengusung tema desain “Neo Medieval” atau “Exhuberant”, berlangsung pada tanggal 18 Februari-8 Maret 2019. Roadshow MYDC 2019 pun dilakukan ke-9 sekolah mode di Indonesia. Setelah melalui proses seleksi, Dewan Juri memilih 15 nalis MYDC 2019 yang selanjutnya mendapatkan coaching dari IFC, Elzatta, dan APR untuk menampilkan karyanya di ajang MUFFEST 2019 dan menentukan pemenang MYDC 2019. Publik dapat ikut serta memilih pemenang MYDC Favorit melalui open voting di media sosial pada tanggal 1-20 April 2019. Selain itu, Wardah NEXT FACE MUFFEST 2019, yaitu kompetisi untuk para perempuan muda muslim yang menggemari dunia fashion, modis, cerdas, dan berkepribadian baik.Proses kompetisi yang berlangsung pada tanggal 27 Maret hingga 10 April 2019 ini telah menentukan 15 nalis NEXT FACE. Untuk memilih pemenang NEXT FACE Favorit dapat dilakukan melalui open voting di media sosial pada tanggal 15-23 April 2019. Kemudian, digelar pula Wardah Make Up & Hijab Do Competition, yaitu kompetisi untuk para make up enthusiast dan hijab stylist yang berlangsung pada tanggal 9-23 April 2019. Pengumuman pemenang kedua kompetisi yang diselenggarakan oleh Wardah ini akan berlangsung pada acara MUFFEST 2019. Perhelatan MUFFEST 2019 mendapatkan dukungan penuh dari pihak Pemerintah, yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, SMESCO, Badan Ekonomi Kreatif. Serta didukung oleh Tokopedia sebagai Ocial ECommerce Partner, Wardah sebagai Ocial Make Up, dan pihak sponsor lainnya, yaitu Elzatta, UBS Gold, dan Asia Pacic Rayon. Dan turut menggandeng community partner, yakni Hijabers Mom Community dan Islamic Fashion Institute (IFI). Andi Djoewarsa selaku VP of Marketing Tokopedia menyambut baik kerja sama dengan MUFFEST, “Kami melihat keselarasan visi Tokopedia dengan MUFFEST 2019 dalam menciptakan peluang bagi seluruh masyakarat, termasuk bagi desainer fashion muslim tanah air. Selain itu, kolaborasi ini sejalan dengan campaign kami yaitu Selaksa Rupa yang bertujuan untuk menyatukan kekayaan budaya Indonesia melalui keanekaragaman pilihan, desain, dan gaya fashion dari kolaborasi desainer fashion muslim ternama di Indonesia.” Andi menambahkan, “Kami berharap komitmen Tokopedia untuk mendorong pergerakan ekonomi digital serta mendukung para kreator lokal terus berjalan melalui kerja sama ini.” Perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia, yang juga memiliki lebih dari 2.000 mitra untuk menghadirkan jutaan produk pilihan berkualitas dan bermerek melalui Ocial Store, menawarkan berbagai kemudahan bagi pengguna Tokopedia berupa Gratis Ongkir Sepuasnya di toko-toko yang berpartisipasi. Selain itu, Tokopedia juga menyediakan voucher cashback untuk setiap pembelian produk fashion muslim di Offcial Store. Hari ini (22/4), telah diadakan Konferensi Pers jelang penyelenggaraan MUFFEST 2019 dengan menghadirkan para narasumber di antaranya Ali Charisma selaku National Chairman IFC; Lisa Fitria selaku National General Secretary IFC; Apriani selaku General Manager Operations Dyandra Promosindo; Andi Djoewarsa selaku VP Marketing Tokopedia; Sulika selaku PR Manager Wardah; Tika Latifani Mulya selaku Head of Marketing & Promotion Elzatta; Basrie Kamba selaku Direktur APR; Erwin Suganda selaku Creative Director UBS Gold; dan Perwakilan dari Pemerintah yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, SMESCO, dan Badan Ekonomi Kreatif. “Sebagai perhelatan fashion muslim yang berkelanjutan, MUFFEST diharapkan dapat menjadi tolak ukur perkembangan fashion muslim Indonesia dan mengantarkan Indonesia sebagai pusat inspirasi dan belanja fashion muslim dunia. Kami berupaya agar penyelenggaraan MUFFEST 2019 secara keseluruhan lebih berkualitas, baik bagi pengunjung dan peserta pameran hingga stakeholders terkait,” papar General Manager Operations PT Dyandra Promosindo, Apriani. Mengakhiri acara Konferensi Pers MUFFEST 2019, ditampilkan Trunk Show koleksi modest wear karya desainer Indonesia yang akan berpartisipasi dalam MUFFEST 2019, yakni Ria Miranda, Ayu Dyah Andari, Mandjha Hijab Ivan Gunawan Premium Collection, Soe, Raegitazoro, Hannie Hananto, Noore, Aldre’, dan Irna Mutiara. (*) Source: Tribunnews-Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) 2019 Prediksi Trend Fashion Muslim 2020