Elidawati Ali Oemar, Ketua Yayasan PPM Subulussalam yang juga merupakan CEO Elcorps mengatakan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur atas perkembangan dan pencapaian PPM Subulussalam, baik dari sisi infrastruktur maupun prestasi para santrinya. Foto: Dok. Elzatta REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN — Pondok Pesantren Modern Subulussalam, Padang Pariaman Sumatera Barat menggelar acara Silaturahim Akbar & Wisuda Tahfizh pada Ahad, (8/3) kemarin. Acara yang mengangkat Tema “Peran pesantren dalam ekonomi umat” ini merupakan rangkaian acara yang terdiri dari talkshow, peresmian gedung & fasilitas baru serta wisuda 102 santri hafizh & hafizah. Dalam sambutannya, Elidawati Ali Oemar, Ketua Yayasan PPM Subulussalam yang juga merupakan CEO Elcorps mengatakan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur atas perkembangan dan pencapaian PPM Subulussalam, baik dari sisi infrastruktur maupun prestasi para santrinya. Selain S-Mart, berbagai fasilitas lain juga turut diresmikan, seperti mushala ruwaida (khusus santri putri), kantin dan UKP. Acara ini juga dihadiri para tokoh yang mengisi talkshow dalam rangka memberikan pemahaman & pencerahan terkait peran pesantren dalam ekonomi umat, baik dari sudut pandang pelaku usaha, asosiasi maupun pemerintah. Pencerahan ini bertujuan agar para stakeholder pesantren dan audiens yang hadir memiliki frekuensi yang sama & keberpihakan dalam memajukan ekonomi umat. Salah satu pembicara yang juga anggota DPR RI Guspardi Gaus, M.Si, menyampaikan bahwa penting bagi pesantren untuk membangun mindset kemandirian ekonomi agar kelak pesantren tidak hanya menghasilkan banyak ulama tetapi juga melahirkan entrepreneur handal. Selain Guspardi, acara juga dihadiri oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Suhartri Bur, dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Sumatera Barat yang juga wali kota Padang Mahyeldi Ansharullah Mahyeldi Ansharullah, wali kota Padang bersama salah satu santri hafizh dalam acara Silaturahim Akbar & Wisuda Tahfizh Pondok Pesantren Modern Subulussalam. (O8/03/2020) Foto: Dok.Elfoundation Acara yang didukung oleh Elcorps & Elfoundation ini ditutup dengan wisuda 102 santri hafizh, yang terdiri dari 19 santri tingkat Aliyah dan 83 santri tingkat Tsanawiyah. Pretasi terbaik ditorehkan oleh santri dengan hafalan 8 juz, 9 juz dan bahkan 18 juz. Dalam sambutannya, Mahyeldi Ansharullah memberikan motivasi kepada para santri dan menekankan pentingnya Al-Quran dalam kehidupan. “kalau ada santri yang berhasil menghafalkan 30 juz, tolong infokan ke Saya, nanti akan saya berikan hadiah” tutup Mahyeldi memotivasi para santri. Wisuda Santri HafizhPesantren Modern Subulussalam.(O8/03/2020) Foto: Dok.Elfoundation Red: Ichsan Emrald Alamsyah Source: Perkuat Wirausaha, Ponpes Modern Subulussalam Buka S-Mart
Koleksi Terbaru Elzatta, Puspawana, Buat Penampilan Hijaber Makin Feminin
Foto : Dok. Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati Koleksi terbaru Elzatta, puspawana TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Memasuki awal tahun berbagai brand fesyen menghadirkan koleksi terbarunya. Seperti halnya Elzatta yang meluncurkan koleksi ampupu ( tumbuhan Eucalyptus urophylla) dan puspawana. Mengusung konsep feminin, Elzatta menonjolkan motif bunga liar di koleksi puspawana. Hal ini diungkapkan oleh Vice Presiden Elzatta, Tika Latifani Mulya saat ditemui di pembukaan Galeri Elzatta di Jalan Riau No 113. “Sejak dulu Elzatta hadir dengan motif bunga yang kemudian di modifikasi dan hadir motif nusantara yang bisa menjadi tenun. Elzatta memang identik dengan perempuan feminim,” ujarnya, Jumat (28/2/2020). Koleksi puspawana ini dihadirkan dengan warna pink, nude, dan coklat. Motif bunga ini di aplikasikan dalam bentuk tunik dan gamis. “Kalau penampilannya mau terlihat chic, bisa dipadukan dengan model pakaian geometris supaya terlihat muda dan lebih trendi,” ujarnya. Untuk memuaskan pelanggan, Elzatta memang selalu menghadirkan koleksi baru setiap bulannya. Motif bunga liar, berbentuk kecil dan ukurannya panjang ini membuat penampilan Anda akan terlihat anggun dan feminim. Saat ini Elzatta memang menghadirkan berbagai jenis pakaian, ada yang bercorak dan juga polos. “Keunggulan dari Elzatta adalah 70% pakaiannya bisa digunakan untuk ibu menyusui. Polanya juga nyaman dan nggak membuat bentuk tubuh terlihat lebih besar,” ucapnya. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, yaitu dari Rp 279.000. Tika melihat market Indonesia saat ini memang sedang tinggi apalagi gelombang hijrah pun sedang berkembang pesat. Hingga saat ini Elzatta memang belum ekspor ke luar negeri, namun hal ini diakui Tika menjadi cita-cita Elzatta. “Saat ini kita sedang fokus membangun Elzatta sebagai brand kebanggan Indonesia. Kita ingin orang Indonesia itu kalau pakai hijab ya Elzatta,” ucapnya. Penulis: Putri Puspita Nilawati Editor: Dedy Herdiana Source : Koleksi Terbaru Elzatta, Puspawana, Buat Penampilan Hijaber Makin Feminin
Buka Toko Baru, Produk Elzatta Incar Pasar Ekspor Melalui Bisnis Online
Perkembangan digital membuka peluang besar menembus dunia – Foto: Dok. IDN Times/Istimewa Bandung, IDN Times – Fashion muslim Indonesia Elzzat Hijab, menargetkan penjualan secara online bisa terus meningkat pada 2020. Bahkan, produk Elzatta akan mengincar pasar ekspor dengan menggenjot bisnis secara secara digital. Vice President Elzatta, Tika Latifani Mulya mengatakan, perkembangan teknologi dan digital saat ini menjadi target dalam bisnisnya. Karena itu, dengan adanya penjualan digital, maka sangat terbuka pasar di luar negeri. “Makanya, walaupun toko off line di Bandung banyak tapi yang online-nya kami garap. Ada website, sosial media dan lainnya,” ujar Tika di acara Pembukaan Galeri Elzatta di Jalan Riau Kota Bandung, Jumat (28/2). 1. Menggenjot penjualan secara online untuk menjual produk ke berbagai daerah Tika mengatakan, sebenarnya penjualan online sudah mulai digenjot. Meskipun, belum dilakukan secara optimal jika dibandingkan dengan penjualan offline. “Makanya kami kaget, dari 2018 ke 2019 peningkatan online kami 10 kali lipat. Artinya, marketnya besar. Harapan 2020 bisa lebih tinggi lagi,” katanya. 2. Mulai dilirik konsumen Malaysia hingga Amerika Serikat Foto: Dok. IDN Times/Istimewa Menurut Tika, walaupun belum mengekspor produk secara resmi tapi pembelian untuk di bawa ke luar negeri banyak. Seperti Malaysia, kadang ada konsumen yang membeli kemudian dijual di Malaysia. “Brand Dauky, online-nya 20 persen visitornya dari Amerika Serikat,” katanya. 3. Konsumen hijrah menjadi pelanggan Elzatta Foto : Dok. IDN Times/Panji Galih Aksoro Menurut dia, perkembangan bisnis pasar hijab di Indonesia mulai banyak dilakukan. Hal itu, kata dia, terbantu dengan banyaknya gelombang hijrah dimana konsumen memperhatikan apa yang dipakai. Apakah lifestyle-nya sudah seusia syariat atau belum. “Komunitas hijrah ngaruh ke penjualan kita. Karena yang tadinya enggak ke garap, jadi ke garap sama kita. Jadi ada pasar yang baru buat kami,” katanya. 4. Menawarkan koleksi produk dengan menonjolkan warna cantik Foto: Dok. IDN Times/Istimewa Terkait koleksi, menurut Tika, Elzatta menonjolkan beragam koleksi dengan puspa warna. Yakni, bermain motif bunga, tapi warna tetap Elzatta. “Warna elzata itu warna cantik seperti pink, nude, cokelat,” katanya. Elzatta, kata dia, memang sejak lahir motifnya bunga tapi dimodifikasi. Selain itu, Elzatta unggul di motif nusantaranya. Jadi bentuknya bisa batik, tenun, dan lain-lain. “Bunga itu karena, identik dengan perempuan feminim. Bunga dengan perempuan deket. Itu ciri khas kami,” katanya. Sedangkan aplikasinya, kata dia, bisa ke tunik, gamis, atau lainnya. Elzatta pun, bisa untuk semua suasana. Yakni, baik untuk daily, focasional, atau dirumah saja atau lainnya. “Bahkan 70 perden pakaian kami bisa untuk busui (ibu menyusui) friendly. Karena memang kami ingin benar-benar menghadirkan yang dibutuhkan market. Itu yang kami lakukan,” katanya. Best seller Elzatta, kata dia, adalah gamis. Karena polanya nyaman tapi modelnya tak membuat terlihat lebih besar. Serta, harga kompetitif dan modelnya bagus. 5. Peresmian toko baru dihadiri istri Sandiaga Uno, Nur Asia Uno Foto: Dok. Elzatta Peresmian flagship store Galeri Elzatta di Jalan Riau dengan konsep open house ini dihadiri istri Sandiaga Uno, Nur Asia Uno. Menurut dia, bisnis busana muslim khususnya hijab bukan hanya menjadi produk lokal, tapi internasional. Indonesia ikut andil dalam produk hijab ini. Dengan begitu kepada para pengusaha Indonesia terus percaya diri dengan produk dalam negeri. “Produk kita itu hebat-hebat. Makanya kita harus percaya diri dengan produk kita. Kalau bukan sama kita sama siapa lagi. Kalau tidak sekarang kapan lagi,” kata Nur Asia Uno di sela-sela pembukaan Gerai Elzatta. Nur Asia mencontohkan, produk hijab Elzatta yang sudah mengglobal. “Ini yang harus terus kita dorong. Sudah saatnya produk lokal mendunia,” katanya. Editorial: Yogi Pasha/ IDN Times Jabar Source: Buka Toko Baru, Produk Elzatta Incar Pasar Ekspor Melalui Bisnis Online
Buka Store Baru, Elzatta Hijab Bagi-Bagi 1099 Hijab Gratis
Foto: Dok. Republika/Abdan Syakura CEO Elcorps, Elidawati Ali Oemar (kanan) bersama Istri Politisi Sandiaga Uno, Nur Asia Uno (tengah) melihat sejumlah koleksi busana muslim di Galeri Elzatta, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (28/2). REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Salah satu merek fashion muslim Indonesia, Elzatta Hijab kembali menggelar seremoni peresmian toko offline nya, Jumat (28/2). Kali ini, Elzatta membuka flagship store Galeri Elzatta di Jalan Riau dengan konsep open house. Acara pembukaan toko tersebut, diawali dengan kegiatan bagi-bagi scarf gratis sebanyak 1099 scraf kepada masyarakat yang melintas di sekitar toko. Menurut Vice President Elzatta, Tika Latifani Mulya, selain membagikan kerudung gratis, sebelum acara pembukaan toko, Elzatta pun membagikan box makanan untuk driver ojek online, driver angkot, pasukan kebersihan kota, keamanan kota, customer service, pelayan toko hingga marbot masjid. Secara simbolis, gelaran open house ini dibuka oleh CEO Elcorps, Elidawati Ali Oemar. Selain itu, hadir pula Nur Asia Uno yang tak lain adalah istri pengusaha sukses sekaligus politisi Sandiaga Uno. “Kalau store, ini yang ke 64. Tapi, secara galeri, udah sampai 116,” ujar Tika kepada wartawan. Tika mengatakan, Galeri Elzatta Jalan Riau Bandung ini berkonsep all in shop. Di sana dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang family friendly. Yakni, ada playground anak, mushala yang nyaman, serta Elzatta Cafe yang menyediakan menu halal dam lezat. “Bandung adalah rumah bagi Elzatta, di kota ini kami lahir. Jadi, kami ingin menghadirkan one stop shop yang sangat nyaman untuk warga Bandung dan keluarganya. Di Elzatta store Jalan Riau, menurut Tika, tak hanya ada brand Elzatta tapi ada brand lain. Seperti, Dauky, Urban, Nur Sport, levara, Mi’raj tour and travel, dan Elzatta. “Jadi konsepnya all in one shop. Ada buat perempuannya, laki-laki nya, perempuan olah raga, makan dan travel juga ada,” katanya. Menurutnya, di Store Jalan Riau ini Elzatta dan Dauky menawarkan berbagai promosi menarik bagi para pengunjung. Di antaranya, Diskon 20 persen all item tanpa syarat, belanja seru berhadiah logam mulia, personalized scraf gratis dan lain-lain. Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih Source: Buka Store Baru, Elzatta Hijab Bagi-Bagi 1099 Hijab Gratis
Koleksi Terbaru dari DAUKY Terinspirasi dari Dinamika New York
Brooklyn, koleksi terbaru dari brand fashion Muslimah tanah air, Dauky. Foto: Dok. Dauky Dalam beberapa tahun terakhir, industri fashion muslimah semakin tinggi peminatnya. Beragam brand beramai-ramai menghadirkan produk terbaru untuk mengakomodasi kebutuhan para muslimah, termasuk bagi para perempuan Muslim urban. Baru-baru ini, brand fashion Muslimah tanah air, Dauky, memperkenalkan koleksi terbarunya, Brooklyn & Manhattan Collection. Koleksi ini terinspirasi dari dua daerah yang sangat ikonis di New York, Amerika Serikat, yaitu Manhattan dan Brooklyn, dan ditujukan bagi para Muslimah urban yang memiliki beragam aktivitas, tapi ingin selalu tampil effortlessly stylish. Launching produk baru DAUKY. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan Tika Mulya, Vice President Dauky menjelaskan, koleksi Brooklyn mengusung konsep desain yang simpel, tanpa motif, namun dipermanis dengan aksen khusus sebagai detail dari pakaian. Koleksi ini dimaksudkan sebagai pakaian ‘hangout’ para perempuan muslimah, dengan bahan khusus Dauky Flowypowy yang memberikan kesan flowy dan anti kusut. Sementara, koleksi Manhattan dirancang untuk menemani aktivitas para perempuan Muslim urban profesional. Koleksi ini memiliki lima variasi tampilan yang didominasi oleh motif kotak-kotak dengan bahan khusus yang tak mudah kusut. Bahan yang tak mudah kusut ini memungkinkan pemakainya untuk tampil profesional sekaligus stylish, ke mana pun mereka pergi. Manhattan, koleksi terbaru dari brand fashion Muslimah tanah air, Dauky. Foto: Dok. Dauky “Koleksi Manhattan ini ibaratnya anti-kusut. Kami mengakomodasi orang kantoran yang pergi seharian, naik transportasi umum kemana-mana. Jadi, bagaimana caranya supaya perempuan urban ini bisa pergi ke mana pun dengan look yang profesional dan oke,” ungkapnya dalam acara peluncuran koleksi Brooklyn & Manhattan di Onthree Senopati Suites, Jakarta Selatan, Jumat (31/1). Tema New York City dipilih Dauky karena kotanya yang kental dengan suasana urban, dengan masyarakatnya sangat produktif, fashionable, dan aktif dalam berkegiatan. Kota ini juga menjadi daya tarik bagi orang yang beragam latar belakang, termasuk bagi para muslimah. Di luar itu, koleksi ini juga terinspirasi dari perjalanan Tika ke AS beberapa tahun lalu. Saat itu, ia sedang bersekolah di Bina Nusantara University dan mendapat beasiswa untuk menjalani pertukaran pelajaran ke Negeri Paman Sam. Selama enam bulan, ia pun menempuh pendidikan di Appalachian State University, North Carolina, Amerika Serikat. Tika saat launching produk baru DAUKY. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan Menurut Tika, ia sebenarnya sempat merasa khawatir saat mendapatkan kesempatan tersebut. Sebab, ketika itu, masalah Islamophobia banyak digaungkan di AS dan daerah tempatnya bersekolah juga cukup asing dari kehidupan Islam. Ia adalah satu-satunya orang Islam yang berhijab di kampusnya saat itu. Namun, pada akhirnya, ia berhasil mengalahkan rasa takutnya dan berbaur dengan lingkungan sekitar. Ia juga mendapatkan tempat di komunitas itu dan bisa memberikan informasi terkait agama Islam kepada orang-orang sekitar. Pengalaman ini kemudian diterjemahkan pula ke dalam koleksi Brooklyn & Manhattan. Launching produk baru DAUKY. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan “Nama Brooklyn dan Manhattan mungkin terasa western banget. Tapi, pesannya adalah, kita sebagai perempuan Muslim punya tempat di mana pun, termasuk di sana,” ungkap Tika kepada kumparanWOMAN. “Baju-baju ini bisa dipakai di Jakarta, tapi cocok juga dipakai di sana. Orang di sana enggak masalah jika melihat kita pakai kerudung dan dengan baju seperti itu. Saat kami melakukan photoshoot di sana pun, banyak juga orang yang memuji dan menanyakan soal baju ini. Jadi, baju ini bisa dipakai di sana (sekalipun) dan sangat cocok untuk perempuan urban,” ujarnya menambahkan. Saat ini, koleksi Brooklyn telah tersedia di toko-toko offline Dauky yang tersebar di Indonesia. Sementara koleksi Manhattan baru akan dijual mulai awal Februari 2020. Adapun koleksi ini dijual pada kisaran harga Rp 249-459 ribu rupiah. Brooklyn, koleksi terbaru dari brand fashion Muslimah tanah air, Dauky. Foto: Dok. Dauky Rep : Fanny Kusumawardhani / Kumpara Source :Koleksi Terbaru dari Dauky Terinspirasi dari Dinamika New York
Citra Kirana Semakin Mantap Berhijab
Citra Kirana dalam acara product launching Elzatta (28/10/2019). Foto: Dok. Elzatta REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aktris Citra Kirana mengaku sempat kebingungan di masa-masa awal mulai berhijab. Alasannya, ia tidak memiliki banyak baju Muslimah untuk dikenakan dalam acara-acara formal maupun kegiatan sehari-hari. “Masih bingung style-nya gimana untuk acara dan sehari-hari. Itu aku rasain banget karena baru berhijab,” kata aktris berusia 25 tahun ini. Terlepas dari itu, Ciki merasa nyaman dengan penampilan barunya. Terlebih, ia sudah cukup terbiasa untuk mengenakan hijab ketika masih terlibat syuting sinetron Tukang Bubur Naik Haji. photo Citra Kirana Selain itu, Ciki pun berhasil mematahkan anggapan bahwa keputusan berhijab dapat memengaruhi kariernya. Sebaliknya, sesaat setelah berhijab, Ciki justru mendapatkan cukup banyak tawaran pekerjaan. “Salah satu yang aku rasain, aku langsung dikontrak oleh Elzatta. Itu salah satu rezeki yang aku berasa banget,” kata brand ambassador dari Elzatta ini. Citra mengaku sudah cukup lama memiliki keinginan untuk berhijab. Akan tetapi, keinginan ini baru terwujud setelah aktris yang berperan di Twivortiare itu selesai menunaikan ibadah umrah pada April lalu. “Nggak tahu kenapa, kayaknya dapat hidayah, aku putuskan berhijab,” ungkap perempuan yang akrab disapa Ciki ini dalam peluncuran “Citra Series” dari Elzatta, Senin (28/10). Keputusan Ciki berhijab disambut dengan sangat baik oleh kedua orang tuanya. Terlebih, Ciki itra mengatakan kakak-kakaknya juga memutuskan untuk berhijab Selain menunaikan kewajiban beragama, Ciki mengatakan keputusannya berhijab ini merupakan salah satu bentuk baktinya untuk kedua orang tua. Ciki ingin berusaha sebaik mungkin untuk bisa menjadi anak yang baik bagi kedua orang tuanya. “Aku ingin banget jadi anak yang shalehah, aku berusaha jadi anak yang baik untuk orang tuaku, salah satunya dengan aku menjalani kewajibanku,” jelas Ciki. Rep: Adysha Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda Source: Citra Kirana Semakin Mantap Berhijab
Kembali Gandeng Citra Kirana, Elzatta Hijab Luncurkan Series Terbaru
Citra Kirana kembali sebagai muse dalam koleksi terbaru Elzatta Hijab “Citra Series”. 28 Oktober 2019. IDN Times/Yolanda Vania Perkembangan fashion muslim di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin banyaknya brand pakaian muslim yang muncul di industri fashion Indonesia. Namun perkembangan tersebut juga tidak lepas dengan partisipasi aktif dari para pionir bisnis fashion muslim tanah air yang sudah lebih dahulu mempopulerkan tren hijab. Salah satu brand yang menjadi pioner adalah Elzatta Hijab yang sudah berdiri sejak 2011. Dengan tagline “Pesona Hijab”, Elzatta kembali mengumumkan kembalinya aktris Citra Kinara sebagai muse pada Elzatta Hijab. Sebelumnya Citra Kirana pernah bekerjasama dengan Elzatta Hijab para tahun 2011-2017 dan kembali lagi pada 2019 ini. “Sebagai sebuah brand hijab yang mengutamakan pesona dan kekayaan Indonesia dalam desain-desain produk, kami merasa bahwa Citra Kirana sebagai seorang aktris pujaan banyak masyarakat Indonesia memiliki kesamaan value dengan kami. Inilah yang menjadi dasar dari kolaborasi kami dengan Citra Kirana,” ujar Tika Mulya, Vice President Elzatta (28/10). 1. Elzatta Hijab, brand lokal fashion muslim yang sudah bertahan hingga delapan tahun Elzatta Hijab Umumkan Kembalinya Citra Kirana Sebagai Muse dalam Koleksi Terbaru “Citra Series”. 28 Oktober 2019. IDN Times/Yolanda Vania Elzatta Hijab merupakan salah satu brand lokal muslim yang menjadi pencetus dalam dunia fashion muslim di Indonesia yang didirikan oleh Elidawati Alioemar. Elcorps merupakan perusahaan yang melindungi Elzatta Hijab. Selain itu ada juga beberapa brand pakaian muslim lainnya dari Elcorps seperti Dauky, Zattamen dan Noore. Mengusung koleksi bergaris feminin, Elzatta menggunakan bahan dan fitting yang nyaman serta detail dan yang pastinya tidak berlebihan. Bahan yang digunakan juga sangat dicocokkan dengan kebutuhan konsumen Indonesia dan disesuaikan juga dengan iklimnya. Dengan produk-produk hijab, gamis, ragam printing, dan dilengkapi koleksi fashion anak, Elzatta telah menjadi pilihan keluarga Muslim Indonesia sejak tahun 2011. 2. Kembalinya Citra Kirana sebagai muse, kini Elzatta Hijab keluarkan series terbaru “Citra Series” Elzatta Hijab Umumkan Kembalinya Citra Kirana Sebagai Muse dalam Koleksi Terbaru “Citra Series”. 28 Oktober 2019. IDN Times/Yolanda Vania Kembalinya Citra Kirana sebagai muse Elzatta ditandai dengan peluncuran koleksi terbaru yaitu “Citra Series”. Ini adalah basic products Elzatta yang dapat ditemukan di toko Elzatta di seluruh Indonesia, serta dapat juga ditemukan di website Elzatta www.elzatta.com. Koleksi ini merupakan koleksi yang merepresentasikan gaya dari Citra Kirana. Sosok Citra Kirana menjadi inspirasi Elzatta Hijab dalam mengeluarkan koleksi ini. Citra Kirana yang memiliki berbagai macam kesibukan sebagai seorang aktris sehingga membutuhkan pakaian muslim yang nyaman untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari. “Citra Series” hadir dalam jenis scarf, bergo, ciput, inner, legging dan kaos kaki, serta hadir dengan bahan yang lebih nyaman. Bahan yang digunakan adalah spandex Elzatta, ciput rumana dan legging menggunakan bahan rayon spandex, bandana rajut serta kaos kaki dengan bahan nylon dan scarf yang menggunakan polycotton, polyspun, dan voal ultra fine. Pada momen peluncuran, Citra Series juga akan dipasarkan dalam bentuk 3 paket (bundling) yang berhadiah pouch cantik yang hanya akan dijual secara eksklusif di situs belanja Shopee. 3. Selain “Citra Series” Elzatta Hijab juga meluncurkan koleksi terbarunya yaitu “Gayatri” Elzatta Hijab Umumkan Kembalinya Citra Kirana Sebagai Muse dalam Koleksi Terbaru “Citra Series”. 28 Oktober 2019. IDN Times/Yolanda Vania Memasuki akhir tahun 2019, selain meluncurkan koleksi eksklusif bersama Citra Kirana, Elzatta Hijab juga meluncurkan koleksi seasonal yaitu “Gayatri” koleksi hijab dengan motif batik ini ingin mengangkat nilai kekayaan budaya nusantara. Koleksi ini bisa digunakan dalam berbagai macam kegiatan seperti aktivitas sehari-hari, jalan-jalan, atau bahkan ke acara resmi. Batik yang digunakan dalam koleksi ini adalah kawung dan bunga pinggir, yang dikemas dalam hijab, gamis, tunik, dan juga outer. Koleksi Gayatri yang muncul dengan delapan desain bisa kamu miliki dengan harga sekitar Rp200-400 ribu per item. “Kita sebagai brand Indonesia bisa membantu melestarikan budaya Indonesia dengan memasukkan batik ke dalam koleksi kita agar bisa digunakan juga sehari-hari oleh masyarakat Indonesia,” ujar Tika. Desain dengan batik yang dikemas dalam warna pastel karena Elzatta ingin mengangkat budaya nusantara namun dengan look yang tetap modern yang disesuaikan dengan trend masa kini agar bisa diterima masyarakat Indonesia. 4. Chacha Frederica, salah satu muse dari Elzatta Hijab merasa memiliki visi misi yang sama dengan Elzatta Elzatta Hijab Umumkan Kembalinya Citra Kirana Sebagai Muse dalam Koleksi Terbaru “Citra Series”. 28 Oktober 2019. IDN Times/Yolanda Vania Chacha Frederica, sudah menggunakan hijab selama satu tahun lebih. Semenjak berhijab dirinya merasa banyak pelajaran yang bisa diambil agar dapat menjadi wanita yang lebih baik lagi. Penggunaan hijab juga membuat Chacha lebih memilih dalam mengambil pekerjaan sebagai aktris. Sebelum Citra Kirana kembali, Chacha Frederica juga menjadi muse dari Elzatta Hijab. Chacha merasa bahwa dirinya memiliki visi dan misi yang sama dengan Elzatta Hijab. Komunikasi yang dijalin bersama dengan Elzatta pun sangat membuat Chacha nyaman bergabung bersama. Selain itu, Elzatta juga mengalokasikan sebagian biayanya untuk membangun pendidikan. Dengan begitu Elzatta membantu membangun sumber daya manusia yang ada di Indonesia agar lebih berkualitas. Inilah yang menjadi alasan Chacha mau bekerjasama dengan Elzatta. 5. Elzatta Hijab ingin terus berkembang menjadi brand hijab terbaik di Indonesia Elzatta Hijab Umumkan Kembalinya Citra Kirana Sebagai Muse dalam Koleksi Terbaru “Citra Series”. 28 Oktober 2019. IDN Times/Yolanda Vania Saat ini masyarakat bukan hanya membeli product, namun juga melihat apa yang ada di balik produktersebut. Dengan begitu Elzatta ingin jika orang mengingatnya bukan hanya sebuah brand yang mengeluarkan koleksi-koleksi cantik saja, namun juga bisa jadi perusahaan yang berdampak bagi Indonesia dan dapat menginspirasi. Hingga saat ini, Elzatta Hijab sudah memiliki toko offline yang tersebar di 100 kota di Indonesia. Masih banyak pula kota-kota yang belum dijangkau oleh Elzatta, dan itu merupakan target bagi Elzatta untuk memperluas cabangnya. Elzatta memiliki cara tersendiri untuk berkembang sampai saat ini yaitu dengan cara bersinergi. Lebih dari 50 persen toko-toko Elzatta yang tersebar di Indonesia adalah milik mitra. Dengan begitu Elzatta berharap dapat menjadi brand lokal yang menjadi kebanggaan Indonesia dan bisa terus mengepakkan sayapnya untuk mengikuti perkembangan zaman. Source: Kembali Gandeng Citra Kirana, Elzatta Hijab Luncurkan Series Terbaru
Bergaya dengan Busana Muslim Basic Ala Citra Kirana
Aktris Citra Kirana dalam peluncuran Citra Series bersama Elzatta Hijab di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra) KOMPAS.com – Meski baru resmi berhijab sejak April 2019, penampilan dengan hijab dan busana tertutup sudah tak lagi asing bagi aktris Citra Kirana. Sebab, Citra lumayan sering memerankan tokoh perempuan berhijab di sejumlah judul sinetron. “Jadi enggak banyak perubahan terjadi, berjalan begitu saja. Karena sebelum berhijab aku juga main sinetron berhijab bertahun-tahun.” Hal itu diungkapkan Citra dalam peluncuran koleksi Citra Series bersama Elzatta Hijab di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (28/10/2019). Dalam memilih hijab dan busana, perempuan yang akrab disapa Ciki itu cenderung lebih menyukai warna-warna basic dan kalem, seperti cokelat, putih, abu, dan warna-warna pastel. Warna-warna kesukaan Citra juga direpresentasikan lewat koleksi Citra Series dari Elzatta yang menawarkan koleksi basic sebagai kebutuhan utama perempuan berhijab. Citra rupanya terjun cukup jauh dalam proses penggodokan koleksi Citra Series. Mulai dari diskusi pengembangan produk hingga memilih warna. “Ada diskusi sedikit Ciki sukanya warna apa. Jadi saat keluar Citra Series ini aku banget,” tutur dia. Citra Series sendiri hadir dalam jenis scarf, bergo, inner, legging, hingga kaus kaki yang mengutamakan kenyamanan pemakai. Gamis dan bergo, misalnya, dibuat dengan bahan rayon spandex khas Elzatta yang memiliki elastisitas empat kali lipat. Sementara, bandana rajut dan kaos kaki menggunakan bahan nylon, lalu scarf dengan polycoyton, polyspoon, dan voal utra fine. Koleksi Citra Series dibanderol dengan harga yang relatif terjangkau, mulai Rp 29.000-Rp 200.000. Penulis : Nabilla Tashandra Editor : Glori K. Wadrianto Source : Bergaya dengan Busana Muslim Basic Ala Citra Kirana
Membangun Jembatan Kebaikan
Elidawati Ali Oemar (CEO Elcorps) Foto: Women’s Obsession/Edwin Budiarso Berangkat dari sebuah usaha hijab kecil-kecilan, kini nama Elzatta telah dikenal di seluruh pelosok Tanah Air. Kesuksesan perusahaan yang menyediakan segala kebutuhan gaya hidup muslim ini tak lepas dari kepiawaian Elidawati Ali Oemar dalam memimpinnya. Selama satu dekade, delapan brand telah lahir, menjadikan Elcorps sebagai salah satu korporasi muslim terbesar di Indonesia. Dari sekadar fashion, hingga body care dan traveling dengan penjualan di lebih dari 200 toko di seluruh Indonesia. Mulai dari kecil, dari diri sendiri, itulah prinsip perempuan yang akrab dipanggil El ini ketika ingin membuka usaha sendiri. “Sebenarnya saya sudah berkiprah di dunia hijab selama 29 tahun, tapi baru berwirausaha pada 2012. Kerjanya sama saja sebenarnya, yang berbeda bagaimana dari waktu ke waktu menghadapi tim dengan berbagai macam karakter dan kepribadian,” tuturnya mengenai awal mendirikan perusahaan. Membangun Muslim Lifestyle Langkah pertama keluar dari zona nyaman membuat El harus kerja ekstra keras. Dia tidak memikirkan persepsi orang-orang, yang ada di benaknya hanyalah keinginan untuk berkembang. Sempat dilanda masalah hukum karena penggunaan brand yang mirip, El kemudian menambahkan namanya, dan lahirlah Elzatta. Menyasar keluarga sebagai target marketnya, brand ini terkenal dengan koleksi sarimbit. Terobosan terbaru yang hadir saat gelaran Muslim Fashion Festival 2019 lalu adalah digital print scarf untuk merespons kecepatan yang terjadi di pasar. Konsumen dapat membeli hijab dengan cetakan nama mereka yang dapat diperoleh saat itu juga. Setahun kemudian dia berinovasi dan menciptakan label baru ‘Dauky’ mewakili karakter perempuan berjiwa muda, dinamis, dan kekinian. Pada 2014, hadir Zatta Men dengan koleksi bergaris simple dan berkesan eksklusif didesain dengan sentuhan modern. Salah satu sinergi terbaru Elcorps di lini fashion adalah kolaborasi dengan Noore, yang mengusung tagline modest active wear. Desainnya yang mengacu pada tren global, menjadikannya official sport hijab Timnas Indonesia di Asian Games 2018. Lalu pada Februari 2019, brand terpilih mewakili Indonesia dalam event B2B berskala internasional, ISPO MUNICH 2019 dan SXSW 2019. Target berikutnya tampil ajang ‘Go Olympics’ Tokyo pada 2020. “Saya memulai bisnis sendiri di usia 47 tahun, jadi sangat penting untuk merangkul next gen. Caranya dengan bersinergi bersama, seperti yang kami lakukan dengan Noore,” ujar perempuan yang pernah mewakili pengusaha Indonesia dalam ajang Entrepreneurial Winning Women (EWW) from Asia-Pacific and Japan. Kerja sama mereka berawal ketika El bertemu dengan Adidharma Sudarjat, seorang pengusaha muda yang jeli melihat peluang pasar dengan produk kreatifnya. Memanfaatkan jaringan Elcorps, produk sport hijab tersebut kini tersebar di 200 toko di seluruh Indonesia. “Event terdekat kami akan bawa Noore ke pameran di Las Vegas, Texas, karena kami memang menyasar pasar ekspor,” lanjutnya. Tidak berhenti berkreasi, Elcorps mulai merambah ke bisnis food & beverage, karena ingin serius menekuni muslim lifestyle sejak tiga tahun lalu. Pada 2016 diluncurkan El n’ Bread yang membuat berbagai roti bercita rasa enak, sehat, dan halal setiap harinya. Kemudian pada 2017 didirikanlah Two Element Cafe, sebuah eatery and coffee yang terhubung dengan Galeri Elzatta. Berkonsep toko industrial, di sana pelanggan dapat menikmati sajian makanan Asia-Western, kopi, berbagai jus menyehatkan dan makanan ringan yang halal dan lezat. Elidawati Ali Oemar (CEO Elcorps) Foto: Women’s Obsession/Edwin Budiarso Bersinergi untuk Tumbuh Bersama Perempuan kelahiran Kediri ini berusaha bersikap profesional saat menjalankan perusahaan. Dalam artian, walaupun sebagai owner sekaligus CEO, dia tidak boleh bersikap sewenang-wenang. “Selanjutnya saya akan digantikan orang lain, dan mereka akan membuat perbandingan. Saya betul-betul hati-hati menjalankan amanah sebagai CEO di perusahaan ini, karena apa yang saya lakukan akan ditiru nantinya,” El melanjutkan, “Kami berusaha memberi kesempatan lebih luas untuk berbuat, untuk melakukan kesalahan, dan belajar dari kesalahan itu sebagai bagian dari proses belajar. Kita harus berbesar hati memberi kesempatan kepada anak-anak muda.” Selain sikap profesionalitas, El juga senantiasa mengingatkan untuk berbagi, baik di kala lapang ataupun sempit. Kebiasaan ini selalu ditanamkan kepada seluruh keluarga besar Elcorps. Dia percaya dengan memberi akan menerima lebih banyak lagi. Untuk menyalurkan kembali kepada yang membutuhkan, dia mendirikan Elfoundation yang berada di bawah Yayasan El Indonesia Mulya sebagai jembatan kebaikan. Elfoundation mewadahi program-program di bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan. Dengan sumber pendanaan berasal dari dana CSR (Corporate Social Responsibility), lebih dari 200.000 orang di Indonesia maupun dunia internasional menerima manfaat setiap tahunnya. Setiap brand pun memiliki program pemberdayaan masing-masing. Elzatta, misalnya memiliki Keluarga Cerdas Elzatta. Program dikemas dalam bentuk sharing dan dialog membahas isu-isu seputar parenting serta keluarga bersama para Ibu Indonesia. Sementara Dauky mempunyai program Educare yang kini telah memiliki sekitar 200 adik asuh. Kemudian ada Duta Dauky yang memberikan bantuan pendidikan bagi mereka yang memerlukan. Ada pula program 1000 Pojok Literasi yang menyediakan segala kebutuhan anak untuk belajar, mulai dari buku perpustakaan hingga alat peraga. “Bedanya, dalam pojok literasi ini ada fasilitator yang bertugas untuk mendampingi anak-anak membaca, berhitung, juga memahami wawasan kebangsaan. Gerakan ini juga dilakukan bersama dengan para influencer untuk menjangkau lebih banyak lagi,” ujar El. Kegiatan terbaru Elfoundation yang dilaksanakan Agustus silam bersama Stichting Generasi Baru (SGB) adalah mengumpulkan dana untuk membangun masjid di Belanda. Digagas Elcorps dan SGB Utrecht, karena mendesaknya kebutuhan masyarakat muslim Indonesia dan mualaf Belanda akan fasilitas tempat ibadah. “Saya berharap kepedulian kita semakin meningkat sekaligus mempererat ukhuwah islamiyah. Sejalan dengan misi Elcorps yang ingin menjadi rahmatan lil alamin,” kata perempuan lulusan Ilmu Sejarah Unpad ini mengakhiri bincang-bincang dengan Women’s Obsession.*** Source: Asiah, Nur. 2019. Membangun Jembatan Kebaikan. Majalah Women’s Obsession.
Elcorps Kembali Berangkatkan Karyawan Terbaiknya untuk Menunaikan Ibadah Umrah
ELCORPS, Bandung—Elcorps kembali berangkatkan karyawan terbaik untuk menunaikan ibadah Umrah pada hari kamis (03/10) lalu. Tahun ini Elcorps memberangkatkan 15 karyawan terpilih dari berbagai divisi kerja. Elcorps bekerjasama dengan Mi’raj Halal Tour and Travel sebagai agensi yang mengakomodir keberangkatan karyawan. Mi’raj sendiri merupakan anak perusahaan Elcorps yang bergabung sejak tahun 2017. Rombongan umrah kali ini sangat spesial karena didampingi oleh CEO (Ibu Elidawati Ali Oemar) dan CFO (Ibu Henda Roshenda Noor) Elcorps. Selain itu keberangkatan kali ini bertepatan dengan Milad Mi’raj yang ke-6 sehingga dinamakan umrah milad. Program reward umrah karyawan Elcorps sudah berjalan sejak awal berdirinya brand pertama Elcorps di tahun 2012. Hingga saat ini Elcorps telah memberangkatkan total sebanyak 135 karyawan. Karyawan yang berangkat merupakan Karyawan tetap yang melalui proses pengajuan & seleksi internal dengan beberapa kriteria, diantaranya kinerja karyawan, produktivitas, dan masa kerja selama mengabdi di Elcorps. Toha Azhari, COO Elcorps mengungkapkan bahwa reward umrah ini merupakan obsesi dan cita-cita besar Elcorps. “Elcorps sebagai perusahaan penyedia kebutuhan-kebutuhan muslim lifestyle ingin memberikan contoh kepada karyawan bahwa sebaiknya kita menggunakan sebagian besar hasil kerja keras kita untuk memfasilitasi jalan ibadah agar dapat meningkatkan nilai ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah SWT”, kata Toha Azhari. Toha juga menambahkan, dengan umroh ini perusahaan berharap karyawan semakin kuat tekadnya untuk menjadi seorang muslim yang baik, yakni yang habluminallah-nya taat dan hablumminannas-nya juga bagus. “Ketika karyawan bertekad kuat untuk bisa lebih bermanfaat bagi orang lain, maka harusnya terrefleksi dari sana tanpa diminta pun kualitas dan produktifitasnya akan jadi lebih baik”, pungkasnya.